Cinta Buku di Era Gadget
Hai Sob! Kali ini, author mau nanya, pernahkah jatuh cinta?
Katanya nih, falling in love bikin
kita enggak mau pergi jauh-jauh dari dia yang bikin baper. Kudu nempel terus bak perangko. So, what about the books? Apakah cinta telah kita jatuhkan padanya?
Tak bisa ke lain hati? atau justru sudah ada alternatif lain, yang membuat kita
beranjak? Lalu say good bye.
Yuk, coba jawab pertanyaan di bawah ini!!
1. Asma bersorak ketika menemukan namanya
terpampang sebagai pemenang lomba menulis ilmiah. Lumayan. Ada 3 juta rupiah
yang akan didapatkannya. Tapi dia bingun. Beli gadget untuk download
tugas sekolah? Atau beli perlengkapan sekolah yang rusak, atau beli buku bacaan
untuk mengasah kemampuan menulisnya?
a.
Gadget
ajalah. Di samping mendukung pelajaran sekolah, aplikasi lainnya juga bisa
dimanfaatkan
b.
Perkap sekolah, dong. Tas sudah butut, sepatu
berjendela, jilbabnya pun itu-itu saja. Seragam pudar warnanya. Sempurna.
c.
Buku bacaan, lah. Untuk jadi penulis, membaca
jadi prasyaratnya. Agar tulisannya cetar!
Jadi best seller.
2.
Manyun. Reki tidak bisa menyembunyikan isi
hatinya. “Perpus lagi, perpus lagi.” dengusnya. Jam ke-4 dan ke-5 yang
seharusnya praktik olahraga, ternyata kosong. Dan digantikan dengan jam
pelajaran sebelumnya, yaitu menjelaskan inti cerita yang dibaca.
a.
Ini namanya pemaksaan kehendak! Kerja rodi.
Lebih baik berpanas-panasan di lapangan kali. Siapa juga yang mau jadi pujangga.
b.
Lumayan, lah. Di perpustakaan bisa ngadem. Ada AC-nya.
c.
Wew …
baguslah. Untuk jam pelajaran ini, kita bisa berburu buku biografi pemain
basket legendaris dunia dulu.
3.
Kata guru Bahasa Indonesiaku, menurut survey IEA
(International Education Achievement)
2009, Indonesia menduduki peringkat ke-29 dari 31 negara untuk urusan baca
buku.
a.
Memprihatinkan. Terbaik ke-3 dari bawah, dari 31
negara. Ckckckck …
b.
Idih … emang
gue pikirin! Buku mah, mahal Bro! Mending download aja. Membacanya pun ribet, ruangan jadi penuh sama buku.
c.
Membaca buatku bikin ngabisin waktu banget. Mending travelling,
bisa menambah teman, pengalaman, dan pikiran pun bisa segar
4.
Buku jendela ilmu. Membaca cakrawala dunia.
Bagaimana pendapat Sobat?
a.
Belum tentu. Buatku, buku bikin ruangan penuh,
bacanya ribet, dan ngabisin duit.
b.
Jelas dong. Pengin ke negeri antah-berantah … bertahun
silam .. cukup dengan membuka dan membaca buku. Sebelum dimampukan pergi ke
sana. Kita bebas berimajinasi.
c.
Lah …
mending beli tiket, packing, datang
ke tempat-tempat yang pengin dikunjungi. Lebih cetar, lah … mahal nggak masalah, yang penting pikiran refresh!
5.
Daripada beli dan baca buku, mending download di internet, kan? Praktis. Ngirit juga. Modal pulsa 50.000 udah
bisa dapetin banyak buku.
a.
Pastinya, lah … selain itu, bisa nge-klik aplikasi lain yang keren-keren,
kan?
b.
Penginnya sih, begitu. Tapi jaringan sinyal di
tempat saya minus. Ponsel jadul. Cuma bisa dipakai untuk SMS dan nelepon, hiks …
c.
Enggak juga. Sama-sama membaca, tapi kalo bisa
megang kertas bukunya, terasa lebih puas dan nikmat.
NILAI PER NOMOR
1.
A : 5 B
: 10 C : 15
2.
A : 5 B
: 10 C : 10
3.
A : 15 B
: 10 C : 5
4.
A : 5 B
: 15 C : 10
5.
A : 5 B
: 10 C : 15
DI BALIK NILAI SOBAT :
1. Jika total nilainya 25-41
2. Jika total nilai Sobat 42-58
3. Jika total nilai Sobat 59-75
Oke, Sobat, sampai di sini dulu pertemuan
kali ini. Semoga bermanfaat, yah! Jangan lupa untuk terus membaca buku, okey? Tetaplah
hidupkan budaya membaca walaupun di era gadget!
Itu artinya KEREN, karena budaya membaca itu adalah budaya yang hampir
dilupakan oleh beberapa orang. Keep up
the good work, guys!!
Komentar
Posting Komentar